Manado, SULUTREVIEW
Penderitaan yang dialami
Jessica Mananohas, bocah perempuan berusia 10 tahun akibat luka bakar serius yang diakibatkan oleh perlakuan sadis ibu kandungnya, menyisakan keprihatinan mendalam dari masyarakat Sulawesi Utara (Sulut).
Empati dan kepedulian yang besar kepada Jessica terus berdatangan, warga maupun berbagai elemen dan komunitas terus berdatangan mengulurkan tangan untuk membantu proses perawatan yang saat ini dilakukan tim medis RSUP Prof RD Kandou Malalayang.
Tak tanggung-tanggung, Gubernur Sulut, Olly Dondokambey SE begitu mengetahui ihwal dari kisah Jessica yang berasal dari Desa Pintareng, Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, langsung menjenguk dan melihat langsung kondisi Jessica yang tengah dirawat intensif di ruang PICU.
Orang nomor satu di Sulut ini hampir tidak percaya dengan kondisi Jessica. Sebab di usia yang masih kecil, harus mengalami perlakuan tak manusiawi dari ibu yang melahirkannya.
”Saya berharap agar pihak rumah sakit dapat memberikan perawatan intens dan terbaik bagi Jessica,” kata Olly usai keluar dari ruang perawatan, Senin (22/10/2018).
Lebih jauh, sebagai bentuk kepedulian, Olly menyatakan siap untuk memberikan dukungan moril bagi keluarga Jessica. Dia juga berharap peristiwa yang dialami Jessica jangan sampai terulang kembali di Sulut.
“Apa yang dialami Jessica jangan sampai terulang kembali. Apalagi korbannya adalah anak-anak yang semestinya mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua,” ujar Olly sembari menambahkan bahwa peran aktif keluarga, lingkungan, sekolah dan pemerintah harus lebih dioptimalkan agar kejadian yang dialami Jessica tidak terjadi.
Sebelumnya, menurut relawan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sulut, Jull Takaliuang, Jessica mengalami luka bakar 85% di sekujur tubuhnya. Sehingga untuk perawatan intens dirujuk dari rumah sakit Liun Kendage ke RSUP Kandou.
“Eci (Jessica) sudah mendapatkan perhatian dan penanganan intens di RSUP Kandou. Bahkan tim medis melakukan dua kali operasi,” kata Jull.
Menurut Jull, kondisi Jessica belum stabil. belum bisa berkomunikasi. Karena dari mulutnya dipasang alat untuk melancarkan pernapasan.
“Eci juga mengalami infeksi berat bahkan sudah menyebar ke paru-paru. Namun Eci tetap kuat dan semangat untuk melewati masa-masa kritisnya,” tukasnya sambil menyampaikan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada semua pihak yang menunjukkan atensi baik lewat doa, obat-obatan maupun dana.
“Terima kasih kepada semua pihak yang memberi perhatian, baik pemerintah provinsi melalui DP3A, pihak Perbankan, komunitas bahkan perorangan yang tidak bisa disebut satu per satu yang berempati untuk semua proses pengobatan Eci,” ungkap Jull.
“Bahkan, tidak sedikit pula perhatian kepada Jessica, berbagai mainan boneka dibawa oleh para dermawan yang mendukung dengan finansial, obat-obatan berupa salep, underpad, pampers, logistik lainnya yang diantar ke RSUP Kandou buat Eci,” tutup Jull.(eda)